PUISI ASLI
Aku
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Karya: Charil anwar
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Karya: Charil anwar
Puisi Berparafrase
Kalau (tiba)
waktuku
'Ku mau (tidak ada) seorang kan merayu
Tidak juga dirimu
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya (yang) terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku akan tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
'Ku mau (tidak ada) seorang kan merayu
Tidak juga dirimu
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya (yang) terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku akan tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Narasi
Puisi ini menjelaskan
tentang seseorang jika ia sudah tiada, Ia tidak ingin ada yang sedih begitu
pula orang orang terdekatnya. Ia menganggap dirinya hanya orang yang hina yang
sudah tidak dianggap lagi.
Meskipun ia memiliki
penyesalan ia yakin akan ada waktunya penyesalan
itu akan hilang oleh karena itu ia ingin hidup seribu tahun lagi.
Bagus gan Puisi nya
BalasHapusjangan lupa kunjungi blog ane balik ya gan
Puisi Cinta Romantis